Terdapat tiga metode yang dapat digunakan untuk menghitung pendapatan nasional, yaitu:
1. Cara Pengeluaran
Teknik perhitungan ini banyak digunakan di negara-negara maju, seperti  Belanda, Inggris, Jerman dan Amerika Serikat, dimana pendapatan nasional  yang dihasilkan metode ini dapat memberi gambaran tentang sampai dimana  buruknya masalah ekonomi yang dihadapi atau sampai dimana baiknya  tingkat pertumbuhan yang dicapai dan tingkat kemakmuran yang sedang  dinikmati, serta memberikan informasi dan data yang dibutuhkan dalam  analisis makroekonomi . Perhitungan pendapatan nasional dengan cara  pengeluaran memiliki empat komponen penting, yaitu konsumsi rumah  tangga, pengeluaran pemerintah, pembentukan modal sektor swasta  (investasi) dan ekspor neto.
* Konsumsi rumah tangga adalah pembelanjaan barang dan jasa oleh rumah  tangga, termasuk barang tahan lama, barang tidak tahan lama, jasa dan  biaya pendidikan, namun tidak termasuk investasi, seperti pembayaran  asuransi atau uang saku untuk anak .
* Belanja pemerintah mencakup pembelanjaan barang dan jasa oleh  pemerintah, yang dibedakan menjadi konsumsi dan investasi. Yang termasuk  dalam konsumsi adalah pembayaran gaji dan tunjangan pegawai negri dan  pembelian inventaris, sedangkan yang termasuk investasi adalah  pembangunan jalan raya, sekolah, dan lain sebagainya. pembayaran jaminan  social untuk fakir miskin, bantuan untuk korban bencana alam dan  subsidi lainnya tidak termasuk dalam belanja pemerintah, melainkan  termasuk dalam pembayaran transfer, karena tidak ada barang/jasa yang  diproduksi.
* Investasi merupakan pembelian barang yang nantinya digunakan untuk  memproduksi barang/jasa lainnya. Investasi dapat digolongkan menjadi  pengeluaran atas barang modal dan peralatan produksi, perubahan dalam  nilai inventori pada akhir tahun, dan pengeluaran untuk mendirikan  bangunan.
* Ekspor neto sama dengan pembelian produk dalam negri oleh orang asing  (ekspor) dikurangi dengan pembelian produk luar negri oleh warga negara  tersebut (impor) dalam periode yang sama.
2. Cara Produk Neto
Produk neto dapat diartikan sebagai nilai tambah yang diciptakan dalam  suatu proses produksi (Sukirno, 2008, p42). Sehingga perhitungan  pendapatan nasional dengan cara neto diperoleh dengan menjumlahkan nilai  tambah yang diwujudkan oleh perusahaan di berbagai lapangan usaha dalam  perekonomian negara tersebut. Cara ini dapat memberikan informasi  tentang seberapa besar pengaruh sektor-sektor tersebut terhadap  perekonomian negara.
3. Cara Pendapatan
Pendapatan nasional dengan cara pendapatan diperoleh dari penjumlahan  pendapatan-pendapatan yang terjadi, akibat penggunaan faktor produksi  untuk mewujudkan barang dan jasa (Sukirno, 2008, p44). Pendapatan  tersebut digolongkan menjadi pendapatan para pekerja (gaji/upah),  pendapatan dari usaha perseorangan, pendapatan dari sewa, bunga neto dan  keuntungan perusahaan.
Dalam melakukan perhitungan pendapatan nasional, terdapat berbagai  kendala, terutama di Indonesia. Masalah tersebut antara lain adalah
* Ketersediaan data dan informasi, karena tidak semua kegiatan ekonomi terdokumentasi dengan baik
* Pemilihan kegiatan produksi yang termasuk dalam perhitungan. Sebagai  contoh adalah kegiatan produksi dalam rumah tangga seperti mencuci dan  memasak, menanam palawijo untuk konsumsi pribadi, kegiatan yang  menyalahi hukum seperti transaksi jual beli obat terlarang dan  prostitusi, serta tunjangan yang tidak berupa uang, tidak termasuk dalam  perhitungan pendapatan nasional.
* Penghitungan dua kali kerapkali terjadi ketika bahan yang sama  dikonsumsi oleh orang yang berbeda. Misalnya gula dan tepung yang dibeli  oleh ibu rumah tangga dapat dianggap sebagai barang jadi, namun jika  bahan tersebut dibeli oleh bakery shop, maka dianggap sebagai barang  setengah jadi. Apabila nilai produksi tepung dan gula dimasukkan dalam  perhitungan produksi roti/kue, maka akan terjadi perhitungan dua kali.
* Penentuan harga barang yang berlaku, karena tidak semua tempat  menggunakan harga yang sama, bergantung pada lokasi, musim, harga  dollar, dan lain sebagainya.
* Investasi bruto dan investasi neto, dimana terdapat perbedaan akibat  depresiasi, terutama untuk menghitung investasi yang dilakukan oleh  negara.
* Informasi kenaikan harga barang membutuhkan informasi indeks harga.  Penentuan indeks harga itu sendiri memiliki beberapa masalah, seperti  penentuan barang yang akan digunakan dalam perhitungan.
No comments:
Post a Comment