Monday, 23 May 2011

Kepemimpinan Demokratis dan Otokratis

Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan demokratis dan otokratis?

Kepemimpinan dibagi ke beberapa jenis, salah satunya menurut gaya kepemimpinannya. Yaitu diantaranya adalah:

  • Gaya Kepemimpinan Otokratis, yaitu gaya kepemimpinan yang menggunakan kekuatan jabatan dan kekuatan pribadi secara otoriter, melakukan sendiri semua perencanaan tujuan dan pembuatan keputusan dan memotivasi bawahan dengan cara paksaan, sanjungan, kesalahan dan penghargaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
  • Gaya Kepemimpinan Demokratis, yaitu gaya seorang pemimpin yang menghargai karakteristik dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap anggota organisasi. Pemimpin yang demokratis menggunakan kekuatan jabatan dan kekuatan pribadi untuk menggali dan mengolah gagasan bawahan dan memotivasi mereka untuk mencapai tujuan bersama.

Teori Motovasi

Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan dan memelihara perilaku manusia., dan merupakan suatu proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang kita inginkan. Seorang karyawan mungkin menjalankan pekerjaan yang dibebankan kepadanya dengan baik, mungkin pula tidak. Maka dari itu hal tersebut merupakan salah satu tugas dari seorang pimpinan untuk bias memberikan motivasi (dorongan0kepada bawahannya agar bias bekerja sesuai dengan arahan yang diberikan.

Content Theory
Content theory berkaitan dengan beberapa nama seperti Maslow, Mc, Gregor, Herzberg, Atkinson dan McCelland.

Konsep Teori X dan Y dari Sisi Kepemimpinan

Teori X dan Teori Y (X Y Behavior Theory) Douglas McGregor
Teori prilaku adalah teori yang menjelaskan bahwa suatu perilaku tertentu dapat membedakan pemimpin dan bukan pemimpin pada orang-orang. Konsep teori X dan Y dikemukakan oleh Douglas McGregor dalam buku The Human Side Enterprise di mana para manajer / pemimpin organisasi perusahaan memiliki dua jenis pandangan terhadap para pegawai / karyawan yaitu teori x atau teori y.
A. Teori X
Teori ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai tujuan perusahaan namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi. Dalam bekerja para pekerja harus terus diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.

Konteks Belajar Diri Menurut 2 Teman

Setelah ditanyakan kepada teman-teman ternyata saya termasuk orang yang pemalas..
Misalkan bila akan ada kuis dan UTS barulah saya belajar sehari sebelumnya,, orang-orang biasa menyebutnya SKS (Sistem Kebut Semalam)..
Saya mudah terpengaruh teman, bila teman malas untuk mengerjakan tugas ataupun kuliah saya pun biasanya ikut malas, sedangkan bila teman-teman mangerjakan tugas saya pun ikut mengerjakan..
Menurut teman-teman saya ini malas mencatat, karena memang lebih senang meliahat catatan teman, tapi bila ada tugas terutama perorangan saya biasanya rajin... Tetapi bila tugas kelompok saya biasanya mengerjakan tusa teman-teman bila sedang rajin, bila sedang malas saya mengandalkan teman..

Menjelaskan Keterbukaan Diri Dalam Skala

Keterbukaan dari diri saya tergantung kepada siapa orang yang saya percaya.
Orang yang saya percaya biasanya orang yang dekat dan sudah lama saya kenal.
Keterbukaan yang biasanya hanya orang yang saya percaya adalah:


  •  Masalah asmara
  •  Masalah Keluarga
  •  Masalah Finansial
  •  Masalah Kesehatan
Sedangkan hal-hal yang sering saya ceritakan kepada orang-orang adalah tentang:
  •  Pelajaran
  •  Permainan
  •  Pekerjaan
  •  Buku Bacaan

Bila dilihat dari skala 1-10 keterbukaan saya ada pada skala 5. karena saya termasuk orang yang mudah mencari teman..